>

Ads 468x60px

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 17 Maret 2012

Emulator ps2 + bios + tutorial

TUTORIAL
Halo semua,
sebelum mulai tutorialnya, ada satu alasan kenapa aku menggunakan emulator untuk main PS2.
Salah satu alasannya karena PS2 aku rusak dan biaya perbaikannya 400ribu. (kata tukangnya harus ganti optik)
Gila aja, 400ribu dapat di mana?
Tapi apa yang harus kulakukan? Persona4 belum tamat -_-
Keberuntungan pun datang dan aku melihat seorang senior di kantin puskom sedang bermain Persona4 di laptopnya.
Setelah bertanya beberapa hal, aku pun diberi emulator PS2.
Emulator yang aku gunakan adalah pcsx2 versi 0.9.7 beginilah tampilannya:

Untuk memulainya ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. BIOS configuration, ini bisa dicari dari beberapa website atau orang.
2. File game PS2 dengan format ISO (dapat menggunakan cara meng-ISO-kan CD Drive PS2 dengan beberapa program seperti Xilisoft ISO Maker)
3. Controller Configuration, baik menggunakan Joystick maupun keyboard ini adalah hal yang paling penting, kalo enggak ya bukan main game namanya haha.
Ya, mungkin itu aja beberapa hal yang harus ada kurasa.
Hmm, oh ya, untuk performa, disarankan diharuskan menggunakan VGA dengan merek ATI atau NVIDIA (aku pakai NVIDIA-GEFORCE 310M-CUBA 512MB) dan RAM minimal 2GB, serta processor juga minimal Intel Core-I3 atau yang setingkatnya.
Kenapa?
Bermain PS2 dengan pcsx2 ini termasuk program yang berat, percuma kita bisa main game tapi patah-patah kan?
(bahkan terkadang konfigurasi yang kusarankan di atas masih patah-patah -___-”)
Baiklah, untuk memulai permainan,
1. Ikuti semua pengaturan ketika pertama kali membuka program setelah di install.
2. Lalu, atur konfigurasi controller dengan Config > Controllers (PAD) > Plugin Settings… > Atur tab PAD 1 untuk Player 1 dan PAD 2 untuk Player 2.
Untuk konfigurasi yang aku gunakan (sebagai contoh aja) bisa dilihat di sini:
3. Setelah mengatur Controller, pilih game yang mau dimainkan. CDVD > ISO Selector > Browse… > cari game di direktori tempatmu menyimpan file ISO > lalu Open
4. Setelah semuanya sesuai, pilih System > Boot CDVD (fast), bisa juga dengan memilih (full) tapi kita harus menonton loading PlayStation2 terlebih dahulu. (membosankan -__-)
5. Selamat menikmati :D
Untuk konfigurasi lanjutan bisa melakukan banyak hal, misalnya
1. Config > Emulation Setting > Game Fixes, pilih mode game fixes (misalnya ketika bermain Persona dapat mencentang VU Clip Hack
2. Config > Video (GS) > Plugin Settings > pilih DirectX 10 (Hardware) pada option renderer.
3. Pengaturan Limiter, tekan F4 untuk menghilangkan FPS Limiter (Normal Limiter: 60 FPS) atau tekan tombol TAB untuk meningkatkan FPS Limiter menjadi Turbo (2 kali dari Normal, namun bisa juga diatur dari Config > Video (GS) > GS > Frame Limiter)
Nah, atur konfigurasinya sebebas dan senyaman mungkin, toh aku gak berani tanggung jawab ketika sesuatu yang buruk terjadi pada komputer orang. hehe
Selamat bermain :D
Selengkapnya >>

Jumat, 16 Maret 2012

Sharing Internet via Wireless (Windows 7 Virtual Wi-Fi)

“Bagaimana sih cara membagi koneksi internet yang saya pakai dengan computer lain?”. Banyak sekali temen-temen yang bertanya untuk masalah ini. Sebetulnya ada 2 cara yaitu dengan Wireless dan LAN. Namun untuk tips kali ini saya akan menggunakan Wireless untuk tipsnya. “Trus bagaimana kalau pakai LAN?”. Artikelnya akan menyusul nanti jadi mohon sabar yah, ^^
Oya lupa, 1 tips lagi nih. Untuk mempraktekkan tips ini sebaiknya pada lingkungan yang kecil seperti rumah, bila digunakan pada lingkungan yang lebih besar maka sebaiknya anda menggunakan Router.

1.   Instalasi Koneksi
Dalam contoh ini, saya menggunakan koneksi EVDO via modem USB. Selain EVDO, anda juga bisa menggunakan modem USB dengan koneksi 3G,HSDPA, maupun CDMA.
·         Install modem USB seperti biasa sesuai dengan modem anda. Lalu coba anda praktekkan browsing dengan Firefox apakah koneksi internet sudah berjalan atau belum.
·         Bila belum, anda harus men-setting modem USB anda terlebih dahulu.
·         Bila sudah, buka Control Panel – Network and Sharing Center – klik Set up a new connection or network.
·         Dijendela yang muncul, pilih Set up a dial-up connection.

2.   Mengaktifkan Service yang Diperlukan
Sebelum mengaktifkan Virtual Wifi, ada beberapa service di Windows yang harus diaktifkan.
·         Buka Run dan ketikkan services.msc
·         Pastikan service yang bernama Internet Connection Sharing (ICS) dan Windows Firewall dalam keadaan aktif dengan status Automatic atau Manual.
·         Bila statusnya Disabled, klik 2x nama service-nya lalu ubah Startup Type-nya menjadi Automatic.
·         Jika muncul Error yang menyatakan “The Dependency service or group failed to start”, artinya ada service berkaitan yang sedang dalam keadaan tidak aktif atau disabled.
·         Solusinya, pilih tab Dependencies dan lihat daftar service yang ditampilkan. Apakah semuanya dalam keadaan aktif? Jika ada yang tidak aktif, aktifkan dengan cara pada point 3 di atas.
·         Restart PC.

3.   Menggunakan Virtual Wifi
Untuk menggunakan cara ini, hanya bisa pada system operasi Windows 7 karena hanya Windows 7-lah yang sudah dilengkapi software Virtual Wifi oleh pihak Microsoft.
·         Pastikan koneksi internet pada keadaan mati. Sebagai admin, buka command prompt (Run - cdm) dan ketikkan perintah “netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=NamaJaringanAnda key=PasswordJaringanAnda”. Untuk SSID, silakan anda isi sesuka anda (contoh: hotspotku) dan untuk Key, pastikan menggunakan password dengan 8 karakter (contoh: cobacoba). Sesudah itu, tekan enter dan akan keluar pemberitahuannya.
·         Jika sukses, pada Device Manager akan muncul adapter baru bernama Microsoft Virtual WiFi Miniport Adapter. Di Control Panel – Network Connections akan muncul koneksi baru yang menggunakan Microsoft Virtual Wifi Miniport Adapter. Bila Virtual WiFi ini tidak muncul, anda bisa menggunakan driver lain baik yang resmi maupun pihak ketiga.
·         Langkah berikutnya adalah proses Sharing. Buka Control Panel – Network and Sharing Center. Dijendela sebelah kiri, klik Change adapter settings.
·         Klik kanan koneksi internet yang akan di-sharing, dalam hal ini adalah koneksi EVDO yang menggunakan modem USB dan pilih Properties.
·         Pilih tab Sharing, dan beri centang pada Allow other network users to connect trough this computer’s internet connection. Pada Home networking connection, pilih koneksi yang menggunakan Microsoft Virtual WiFi Miniport Adapter. Dalam contoh saya adalah Wireless Network Connection 2. Jangan sampai keliru dengan koneksi menggunakan WLAN card anda (cara untuk mengetahuinya, lihat pada Network Connection lalu semua jenis koneksi pilih dengan type koneksi yang menggunakan Microsoft Virtual Wifi Miniport Adapter ) lalu klik OK.

4.   Cara Penggunaan Virtual Wifi
Pada dasarnya, Virtual Wifi memang bisa dikendalikan pada command prompt. Namun daripada repot, kita bisa menggunakan aplikasi yang bernama Virtual Router dengan ukuran file 1,01 MB.
·         Install Virtual Router seperti biasa, jika sudah selesai tutup dulu Virtual Router-nya (bukan restart).
·         Aktifkan koneksi internet anda (modem USB) dan juga WLAN  card (tombol Wi-Fi pada laptop atau computer anda) lalu jalankan kembali aplikasi Virtual Router. Di Network Name dan Password, isikan sesuai dengan yang anda buat tadi pada command prompt (contoh tadi: Name-hotspotku, password-cobacoba). Pada Shared Connection, pilih nama koneksi yang anda pakai. Seperti contoh saya, koneksi yang dipakai adalah yang menggunakan modem USB EVDO. Klik Start Virtual Router.
·         Sekarang, dari computer lain yang ingin bergabung dengan Hotspot computer anda tinggal nyalakan Wifi-nya. Lalu klik icon koneksi yang ada pada system tray dan pilih nama jaringannya lalu klik Connect.
·         Masukkan password-nya, klik OK. Maka computer sudah bisa menggunakan hotspot.
·         Dijendela Virtual Router, bila ada computer atau perangkat lain yang terhubung ke hotspot, akan muncul tampilan IP Address sesuai laptop masing-masing.
·         Untuk mematikan hotspot, klik Stop Virtual Router lalu matikan WLAN card anda.
·         Selamat menikmati . . . ^^

5.   Troubleshooting
Q : Kenapa Virtual Router saya tidak mau jalan?
A: Pastikan urutan apengaktifan hardware yang benar adalah aktifkan internet, aktifkan WLAN card lalu jalankan Virtual Router.

Q: Saya berhasil menjalankan Virtual Router dan berhasil menhubungkan computer lain dengan Hotspot. Namun, ketika Virtual Router dimatikan dan dijalankan kembali, Virtual Router-nya tidak mau jalan?
A: coba restart Service Virtual Routernya, caranya : buka service.msc lewat kotak Run. Pilih VirtualRouterService lalu klik Restart this service.

Q: Bisakah saya menggunakan command prompt tanpa Virtual Router sama sekali?
A: Bisa, karena Virtual Router sebenarnya adalah wujud GUI dari dari perintah-perintah yang diberikan command prompt. Contohnya, untuk memulai pengaktifan hotspot, di command prompt anda bisa menuliskan perintah “netsh wlan start hostednetwork”. Untuk menghentikan “netsh wlan stop hostednetwork”.

Q: Di Virtual Router muncul IP address berupa IPv6 sehingga muncul peringatan IP Address could not be found?
A: Buka Control Panel – Network and Internet – Network Connections. Klik 2x pada koneksi yang menggunakan Microsoft Virtual Wifi Miniport Adapter. Pilih tab Networking, hilangkan centang pada Internet Protocol version 6.

Q: Adakah software lain yang menyajikan fitur sama seperti Virtual Router?
A: Ada, namanya adalah Connectify yang bisa di download di www.connectify.me dengan ukuran 2,34MB. Namun, banyak kasus yang menyatakan bahwa dengan menggunakan Connectify bisa menyebabkan Blue Screen.

Semoga Bermanfaat :D
Selengkapnya >>

Rabu, 14 Maret 2012

Perbedaan Shared Hosting LINUX dan WINDOWS

Di dunia shared hosting, server hosting Linux dan Windows merpakan dua posisi teratas yang banyak di tawarkan. Merskipun kalau kita lihat sekilas mempunyai fungsi yang sama. Namun perlu anda ketahui, ada perbedaan antara linux dan windows shared hosting.



  1. Sistem Operasi: Linux hosting dapat berjalan pada OS linux seperti Ubuntu, Redhat, CentOS, Debian dll. Sedangkan Windows menggunanakan Windows Server. Tapi ini bukanlah suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena anda dapat memilih salah satu Operating sistem yang menurut anda paling mudah / disukai.
  2. Security / Keamanan: Ini merupakan hal yang vital bagi semua orang yang menggunakan jasa hosting, baik itu yang menggunkan Linux ataupun windows. Tetapi pada saat sekarang ini, banyak orang yang memiliki persepsi kalau linux itu jauh lebih aman dibandingkan dengan windows, padahal itu salah besar. Windows juga sebenarnya memiliki keamaanan yang canggih dan selalu terupdate, hanya semua itu tergantung kepada perusahaan yang menyediakan jasa layanan hosting tersebut. Apakah perusahaan tersebut dapat memberikan keamanan yang baik untuk layanan hostingnya.
  3. Cost / Biaya: Kita semua tentu sudah tahu kalau hampir semua OS linux adalah open source alias bebas biaya. Ini mungkin salah satu keunggulan kenapa banyak perusahaan yang menggunakan linux sebagai server karena tak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar lisensi. Sedangkan Windows, segala sesuata perlu mengeluarkan duit untuk meng-Install service ke windows, hal ini tentu memberatkan di sisi biaya. (tetapi hukum pasar tetap berlaku, ada uang pasti ada kualitas.... tapi sampai sekarang saya masih belum tau apa kelebihannya... hehe.. )
  4. Performance / kinerja: Linux pada umumnya lebih stabil dan mampu memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan windows ketika Sistem Operasi dituntut untuk menangani banyak proses dalam waktu yang sama.
  5. Server Access / Akses server: Jika anda ingin SSH or Telnet access, seperti anda ingin melakukan akses file langsung ke server tanpa mentransfer ke penyimpanan lokal, tentu linux memberikan keuntungan lebih. Sedangkan untuk windows lebih mengunggulkan dengan menggunakan remote desktopo atau virtual console.
  6. Language support / dukungan bahasa: Yang dimaksud bahasa disini adalah bahasa pemrograman yang di dukung dari Linux dan Windows. Dalam hal dukungan bahasa pemgrograman, nampaknya windows masih lebih unggul. Di windows, kita dapat mengimplementasikan bahasa ASP.NET, PHP, Ruby, Access, MySQL, HTML, Javascript, dan banyak lagi. Sedangkan linux terbatas hanya beberapa bahasa pemrograman yang open source saja.
  7. FileNames / Nama File: Jika anda menggunakan server Linux, nama file seperti test.html dan Test.html adalah nama yang berbeda tetapi pada server Windows mereka adalah nama file yang sama.
  8. Ease of User / Kemudahan penggunaan: Jika anda lebih menyukai tampilan GUI, mungkin windows adalah pilihan yang tepat. Tapi jika anda penyuka CUI (alias console) mungkin linux adalah pilihan yang tepat. Tapi pada umumnya banyak yang ahli jaringan / server lebih menyukain menggunakan console dibandingkan dengan GUI.
  9. Downtime: Server hosting Windows sering membuang waktu yang berharga dari para penggunanya dikarenakan downtime yang lebih lama dibandingkan dengan linux. Selainitu, Windows lebih membutuhkan sumber daya (hardware) yang lebih besar untuk memulai suatu proses, ini berarti saat melakukan reboot windows akan memakan waktu yang lebih lama.
Sekarang mungkin anda telah mendapat gambaran akan perbedaan antara menggunakan hosting Linux dan Windows, mungkin saja ini bisa menjadi acuan manakah yang paling tepat layanan hosting yang akan digunakan sebagai investasi dari bisnis anda yang paling menguntungkan dari segi finansial, waktu, dan biaya.

Saya berharap informasi perbedaan antara Shared Hosting menggunakan Linux dan Windows ini dapat berguna. ^_^
Selengkapnya >>